padamu ku baca larik-larik puisi yang menggebu dari sudut matamu
“jemput aku di sini, aku akan temanimu mengeja hari, memeluk detik, dan menuntun sepi.”
padamu kuterjemahkan bait-bait sajak yang tercecer dari tapak langkahmu
“kau tak usah ragu pada angin yang mengabarkan suara-suara samar, aku kan menyejajarkan bahuku pada bahumu, mengapit mimpiku pada mimpimu, dan menyusuri cahaya sepanjang langkah kita.”
padamu, ku berbisik, rindu…